Sabtu, 27 Juni 2015

Mundur Ke Belakang Mungkin Salah Satu Cara Untuk Bangun


Pembangunan terjadi di setiap tempat di seluruh dunia ini. Baik pembangunan gedung ataupun teknologi. Lantas sebenarnya apakah kita benar-benar memerlukan semua pembangunan ini? Apakah kita akan menjadi jauh lebih sempurna ketika selalu mengikuti perkembangan zaman atau bagaimana.

Menyederhanakan pemikiran, kata Zen dalam thedailyzen.com Sesoerang terus mencari, tetapi tidak pernah menemukan apa yang dia cari. Kenapa tidak mencoba untuk mundur ke belakang?  Di mana segalanya begitu murni.

Ketika semua orang berusaha mati-matian untuk mengembangkan teknologi dan kita pun tergila-gila mengikutinya. Kebutuhan dasar manusia tetaplah sama dari zaman dahulu sampai sekarang.  Alasan dibutuhkannya teknologi adalah agar hidup semakin maju dan hidup menjadi lebih efiesin. Lantas kenapa harus demikian? Apakah kebutuhan dasar manusia akan berubah?  Inilah yang Zen tanyakan.


Tujuan dari perubahan atau pembangunan adalah untuk sesuatu yang baru, akan tetapi pernah kita berpikir untuk kembali menjadi murni atau sederhana? Mengutip kata-kata Picaso "Butuh waktu empat tahun untuk melukis seperti Raphael, namun seumur hidup untuk melukis seperti anak kecil."

Bayangkan sebuah desa kuno terpencil dengan pemandangan perkotaan yang modern. Desa terpencil memiliki 3 cerita, sedangkan perkotaan 300 cerita. Hal ini menunjukkan bahwa kemajuan di perkotaan bisa menimbulkan banyak kekacauan dan masalah yang kompleks, padahal kebutuhan manusia tetaplah sama. Baik di desa maupun di kota.

Belajar untuk berhenti terobsesi pada kemajuan dan menikmati hal-hal sederhana yang ada sekarang ini. Menyederhanakan pemikiran dengan berjalan mundur. Hidup bukanlah tempat untuk selalu menjadi hebat di masa depan. tetapi hal yang kamu jalani hari ini.  Memilih hidup yang sederhana daripada konsep yang absrtak.

Meditasi memungkinkan kita untuk kembali ke tujuan awal, yang sederhana saja. Kita akan melihat apa yang ada sebelum kita, dan apa yang ada sesudah kita. Merangkul kekosongan. Pikiran kita akan mengisi tempat yang kosong itu dengan hal-hal sepele dan rasa khawatir, tetapi seiring berjalannya waktu tidakan serampangan ini akan hilang. Seperti apa yang kita tinggalkan adalah diri kita sendiri, sebelum jatuh tertidur. Dan bangun adalah cara kembali ke tempat semula dengan mudah. Cara ini adalah seperti lingkaran bukan garis lurus. Mundur Ke Belakang Mungkin Salah Satu Cara Untuk Bangun





Tidak ada komentar:

Posting Komentar